Filosofi Sampan dan Pendayungnya (hsY)

Posted: December 9, 2010 in Uncategorized

Bismillah….

Aku ingin bercerita tentang filosofi sampan dan pendayungnya. Sampan yang kecil, maka butuh pendayung yang kecil pula dan sampan yang besar tentu akan butuh pendayung yang besar pula. Tapi kita tau besar sampan dan pendayungnya bukanlah sama tapi sebanding, jadi seperti suatu hukum kesebandingan. Yang besar sebanding dengan yang lebih besar dan yang kecil sebanding dengan yang lebih kecil. Namun, terkadang kita menyaksikan hal yang berbeda dalam kehidupan nyata, dimana yang kecil sebanding dengan yang besar, dan yang besar sebanding dengan yang kecil, mungkin ini bisa disebut sebagai sebuah anomali kehidupan. Analoginya begini, sesuatu yang pasti saja bisa mempunyai anomali apalagi sesuatu yang bisa berubah mengikuti waktu ini.

OK, kita kembali kepada sampan dan pendayungnya. Sekarang aku merasa hanya membutuhkan sampan yang kecil dan tentunya juga pendayung yang kecil, dan aku tau kenapa, karena untuk menjalankan sampannya harus aku sendiri, aku belum mengizinkan orang lain, dan yang ada di dalam sampan ini hanya aku.  Apabila sampan kecil ini telah sampai ke pelabuhannya dengan sukses, ombak dan badaipun telah aku lewati, berarti aku telah belajar bagaimana mengatasi semua kesulitan sendiri, meskipun di tengah usahaku, aku pasti tak lepas dari bantuan yang lain, karena tak ada manusia yang mampu melakukan semuanya sendiri. Setelah itu, aku akan melanjutkan perjalananku dengan sampan yang lebih besar, dan disinilah aku tau, aku butuh seorang nahkoda, yang akan mengarahkan, yang akan menemani, dan yang akan mengimani kemana arah perjalanan ini akan dibawa. Untuk itu, aku telah mempersiapkan semuanya, mulai dari perjalanan dengan sampan yang lebih kecil dan slalu bermunajat kepada Allah, semoga sampan, pendayung, dan nahkodanya adalah yang terbaik untukku, agamaku, dan keluargaku. Amiin…

Intinya untuk menempuh sesuatu yang besar, kita akan belajar dari hal-hal kecil. Dari hal-hal kecil tersebut kita akan melalui proses dan memahami kebaikan dan keburukan apa yang ada di dalamnya. Ombak dan badai pun pasti akan menemani, tapi jangan putus asa, karena kita slalu ada Allah yang menemani, minta kepadanya agar semuanya bisa dihadapi dengan kuat, agar semuanya berakhir dengan indah, dan pada akhirnya kita mendapatkan sesuatu yang indah, berkah.

“Belajar dari hal-hal kecil, untuk menempuh sesuatu yang besar”

Leave a comment